December 2012 (6)
Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hassan secara simbolis melepas satu kontainer produk kerajinan tangan (handicraft) ke Hongkong, di pelataran Gedung SMESCO, Jakarta, Rabu (19/12). Ekspor tersebut merupakan pengiriman perdana dari hasil kerja sama multilateral yang dilakukan Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM dengan kementerian terkait dari sejumlah negara sahabat.
Menurut Sjarifuddin Hassan, kegiatan ekspor produk kerajinan ini merupakan tindak lanjut dari program Pengembangan Produk Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Berdaya Saing 2012.
“Kegiatan ini merupakan ekspor perdana, tapi bukan berarti sebelumnya pengusaha UKM tidak pernah melakukan ekspor. Kegiatan ini menjadi berbeda lantaran produk yang kami kirim berdasarkan survei atas selera konsumen negara tujuan,” jelas dia. Sejak awal tahun, Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM menggandeng konsultan produk Warwick Purser untuk melakukan pendampingan pelaku UKM binaan agar mampu membaca selera konsumen luar negeri.
Lebih lanjut Sjarifuddin menjelaskan ada dua pendekatan ekspor produk yang selama ini dilakukan pelaku UKM. Pertama, pelaku UKM memproduksi barang dan mengirimkannya ke luar negeri, berharap produk kerajinan made in Indonesia disukain konsumen asing. Kedua, sebelum memproduksi barang, pelaku UKM melakukan riset dan survei selera konsumen. “Selera konsumen Eropa dan Amerika Serikat berbeda dengan selera lokal. Agar tak salah langkah LLP-KUKM mendampingi pelaku UKM agar mereka mendapatkan informasi yang benar mengenai selera pasar negara tujuan,” kata dia. Hasil dari pendekatan kedua inilah yang oleh Kementerian Koperasi dan UKM disebut sebagai produk UKM Berdaya Saing.
Sepanjang tahun, LLP KUKM memberangkatkan ratusan pelaku UKM binaan untuk mengikuti Hongkong Gift & Premium Fair, Messe Frankfurt Tendence Expo, dan berbagai temu bisnis yang dilakukan LLP KUKM di sejumlah negara. “Program ekspor produk UKM Berdaya Saing ke Hongkong ini merupakan rangkaian kegiatan Trade Expo 2012 yang diikuti pelaku UKM Indonesia,” jelas Yuana Sutyowati, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) Kementerian Koperasi dan UKM.
Sepanjang 2011, nilai transaksi perdangan antara Indonesia dan Hongkong mencapai US$5,8 miliar, bertumbuh 8% dari tahun sebelumnya. Di mana impor dari Hongkong mencapai US$2,97 miliar dan sebaliknya ekspor ke Hongkong mencapai US$2,84 miliar. Komoditas ekspor Indonesia ke Hongkong di antaranya produk sulam dan rajutan, kain dan tenun, mesin perkantoran, peralatan komunikasi, serta elemen komputer dan komputer.
Ari Windyaningrum (
Foto: sufri yuliardi
sumber : http://wartaekonomi.co.id
Nama | : |
Website | : |
Komentar | |
(Masukkan 6 kode diatas) |
|
Februari, 2013 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | |||||
3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 |
10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 |
17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 |
24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
Nama | : |
Website | : |
Pesan | |